Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Zivanna Letisha Khawatir Tentang Pendidikan di Indonesia

image-gnews
Puteri Indonesia 2008 Zivanna Letisha berbicara tentang pendidikan Indonesia, dalam Media Gathering dengan tema Kerja Barengan Untuk Pendidikan di Go Work fX Sudirman, Jakarta, Selasa, 30 April 2019. Para selebritas yang hadir dalam acara ini saling menyampaikan pendapat mereka tentang dunia pendidikan. TEMPO/Nurdiansah
Puteri Indonesia 2008 Zivanna Letisha berbicara tentang pendidikan Indonesia, dalam Media Gathering dengan tema Kerja Barengan Untuk Pendidikan di Go Work fX Sudirman, Jakarta, Selasa, 30 April 2019. Para selebritas yang hadir dalam acara ini saling menyampaikan pendapat mereka tentang dunia pendidikan. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Model dan pembawa acara Zivanna Letisha Siregar memiliki anak bernama Ryoji Ibrahim Harahap,  yang lahir pada 16 November 2017. Meski  anaknya masih kecil dan belum sekolah, Zivanna merasa khawatir mengenai pendidikan di Indonesia.

Baca juga: Hari Pendidikan Nasional, Pesan Nagita Slavina untuk Orang Tua

Menurut istri Argareza Harahap ini banyak anak-anak yang sudah sekolah dari usia dini kecil, namun kurang bonding dengan orang tua. “Saya sekarang lagi punya toddler yang usianya baru mau menginjak 1,5 tahun. Saya yang harus mendidik anak saya sendiri merasakan banget di lingkungan anak saya sendiri, sekarang lagi zaman banget bayi-bayi masuk sekolah,” tutur Zivanna Letisha Siregar di acara Media Gathering Semua Murid Semua Guru di GoWork, Jakarta Pusat, Selasa 30 April 2019.

Para figur publik Merry Riana, Zivanna Letisha Siregar, Najelaa Shihab, Vidi Aldiano, Nagita Slavina menghadiri Media Gathering Semua Murid Semua Guru di GoWork, Jakarta Pusat, Selasa 30 April 2019 Tempo/Astari P Sarosa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memang tidak ada salahnya bila orang tua ingin memasukkan anak ke sekolah sejak dini. Namun yang mengkhawatirkan adalah kurangnya bonding antara orang tua dengan anak. “Yang membuat saya gemas adalah dengan saya jadi orang tua baru saya juga masukkin saya dan bayi saya ke kelas bayi, tapi yang ada di sana bukan orang tuanya juga tapi pembantu dan suster-susternya. Bondingnya jadi bagaimana?” ujar Puteri Indonesia 2008 ini.

Selain itu, beberapa orang tua membolehkan bayi menggunakan gawai saat makan. Meski video yang ditampilkan positif, bayi tidak akan menangkap yang diberikan dan hanya melihat cahaya dari layar saja. Zivanna mengatakan daripada diberikan gawai, lebih baik orang tua memberikan buku untuk anak. “Sedih melihat karena semakin banyak audio visual, orang jadi malas baca. Kalau orang tua enggak suka baca, anak enggak akan mau menyentuh buku,” lanjur Zivanna.

Wanita berusia 30 tahun ini mengatakan pendidikan di Indonesia semakin mengkhawatirkan karena kurangnya hubungan secara emosional antara orang tua dengan anak dari kecil. Menurut Zivanna, anak akan kesulitan untuk belajar bila orang tuanya tidak mengambil peran aktif untuk mengajarkan anak dari kecil.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

11 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.


Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

18 jam lalu

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.


Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

19 jam lalu

Kepala KPPBC TMP A Purwakarta, Rahmady Effendi Hutahaean. Dok Bea Cukai Purwakarta
Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.


PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

19 jam lalu

Pengesahan Resolusi PBB mengenai Penanganan Anak yang Terasosiasi dengan Kelompok Teroris yang diajukan Indonesia pada Pertemuan ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) yang berlangsung pada 13-17 Mei 2024, di Wina, Austria. sumber: dokumen KBRI Wina
PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.


Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

1 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.


Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo Antara/HO-Dokumentasi Pribadi
Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

Sekretaris Jenderal FSGI mengatakan study tour perlu tetap ada. Namun perlu pengawasan ketat, termasuk soal biaya.


Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

2 hari lalu

Anak-anak berkebutuhan khusus bergembira bersama dalam pentas dongeng musikal di ajang Jakarta Fair 2023 di Arena JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin 3 Juli 2023. Pentas ini diadakan oleh Corporate Social Responsibility Jakarta International Expo yang bertujuan untuk berbagi keceriaan dan berbagi hadiah bersama sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), komunitas disabilitas, dan anak-anak berkebutuhan khusus. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.


Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

2 hari lalu

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

Program ini menjadi bukti komitmen PT Pegadaian dalam upaya penerapan TPB/SDGs empat tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas guru dan manajemen Sekolah.


Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

2 hari lalu

Anggota Brigade Pencarian dan Penyelamatan Israel berpartisipasi dalam pawai intensif setelah itu mereka akan menerima baret brigade mereka, di Latrun, Israel, 1 Februari 2024. Tentara perempuan ditugaskan sebagai pilot militer, di unit angkatan laut dan di infanteri, berlatih dengan rekan laki-laki dan bertugas di bawah kondisi yang sama.  REUTERS/Ronen Zvulun
Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah


BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di ITB

3 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di ITB

BCA lewat BCA Berbagi Ilmu berkomitmen untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pendidikan Berkualitas, serta menyiapkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing untuk menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang.